Enstein Disambut Sebagai Pahlawan oleh Yahudi Amerika 100 Tahun Lalu – Pada tanggal 2 April 1921, ribuan warga New York berkumpul di pelabuhan untuk menyambut kedatangan fisikawan terkenal, Albert Einstein. Ini adalah kunjungan pertamanya ke Amerika Serikat dan ia disambut dengan antusias oleh para pengagumnya. Einstein dianggap sebagai selebriti ilmiah yang memiliki deduksi dan pikiran ilmiah yang luar biasa dan telah mengejutkan para intelek di Eropa. Setelah disambut di Balai Kota, Einstein berpindah ke Universitas Columbia untuk menyampaikan kuliah tentang teori relativitasnya. Kedatangan Einstein menjadi sorotan utama di media ku-institute.id dan dianggap sebagai momen sejarah dalam dunia pendidikan dan sains.
Sejak pengamatan gerhana matahari pada tahun 1919 yang mengonfirmasi teori gravitasi Einstein, ia menjadi megabintang di dunia ilmiah. Meskipun teorinya tidak banyak berarti bagi warga negara secara rata-rata, ia tetap dihormati dan dianggap sebagai salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah sains. Turnya di Amerika berlangsung selama dua bulan dan membawa Einstein ke setengah lusin kota di timur laut dan barat hingga Chicago.
Salah satu kelompok yang sangat senang dengan kedatangan Einstein adalah bangsa Yahudi Amerika. Di pelabuhan, banyak orang memasang spanduk bintang kelap-kelip dan menyanyikan lagu kebangsaan Zionis berjudul Hatikva. Einstein, sebagai orang Yahudi paling terkenal di dunia, datang sebagai “suara harapan”, kata Diana Kormos-Buchwald, sejarawan sains di Caltech dan direktur Einstein Papers Project. Tur perdana itu merupakan upaya penggalangan dana untuk Universitas Ibrani yang diusulkan supaya didirikan di Yerusalem.
Pada akhirnya, kedatangan Einstein ke Amerika Serikat menjadi momen penting dalam sejarah pendidikan dan sains. Meskipun terkenal sebagai selebriti ilmiah, ia tetap dihormati dan dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sains modern. Kunjungan ini juga membantu dalam penggalangan dana untuk pendidikan, terutama untuk Universitas Ibrani di Yerusalem.
Pada masa itu, terdapat ketegangan geopolitik yang mempengaruhi banyak hal, seperti kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I, kekuasaan fasis Italia oleh Benito Mussolini, dan wilayah Palestina yang berada di bawah kekuasaan Inggris. Selain itu, terdapat isu mengenai tanah air Yahudi di Timur Tengah yang menjadi sorotan banyak orang. Namun, hal yang menarik adalah bagaimana orang Yahudi memandang diri mereka di dunia modern dan apa arti sebenarnya menjadi orang Yahudi bagi mereka.
Albert Einstein, seorang tokoh penting dalam sejarah pendidikan dan ilmu pengetahuan, terpaksa menghadapi pertanyaan yang telah ia hindari selama hidupnya. Ia datang ke Amerika saat orang-orang Yahudi dikucilkan dari banyak aspek kehidupan, terutama di dunia akademis. Meskipun mereka telah memasuki bidang hukum dan kedokteran dalam jumlah besar pada akhir abad ke-19, tetapi tetap saja mereka menghadapi diskriminasi.
Tur Einstein diatur oleh Chaim Weizmann, mantan ahli kimia yang menjadi presiden Organisasi Zionis Dunia. Rencana Weizmann adalah memeras sebanyak mungkin jamuan makan, resepsi, dan penggalangan dana selama delapan minggu saat Eisntein berada di AS. Ia berharap dapat mengumpulkan jutaan dolar untuk mendukung Universitas Ibrani.
Dalam konteks sejarah, kunjungan Einstein ke Amerika dan dukungannya terhadap Universitas Ibrani merupakan hal yang penting. Selain itu, hal ini juga menunjukkan pentingnya pendidikan bagi orang Yahudi di masa lalu dan sekarang. Sebagai seorang tokoh profesional, Einstein menyadari betapa pentingnya pendidikan dalam mengubah nasib seseorang dan menghadapi diskriminasi.
Pandangan Einstein tentang Zionisme berbeda dengan Weizmann. Einstein menolak gagasan negara Yahudi awalnya karena ia membenci nasionalisme dan meyakini bahwa nasionalisme adalah salah satu penyebab perang global yang merenggut sekitar 40 juta nyawa. Pada pidato kepada para pemimpin buruh beberapa tahun kemudian, Einstein menegaskan penolakannya terhadap gagasan negara Yahudi dan menolak keras “nasionalisme sempit” yang akan menemaninya.
Meski kunjungan Weizmann ke Amerika Serikat tidak sesukses yang diharapkan, proyek Universitas Ibrani berhasil dan membuka pintunya pada April 1925. Universitas ini menjadi lambang penting dalam sejarah pendidikan Yahudi dan memainkan peran penting dalam pengembangan kebudayaan dan sains di kawasan tersebut.
Einstein sendiri meninggalkan Jerman pada Desember 1932 dan tidak pernah kembali sejak Hitler berkuasa satu bulan kemudian. Ia menetap di Amerika Serikat secara permanen pada Oktober 1933. Sebagai seorang ilmuwan dan akademisi yang terkenal, Einstein memainkan peran penting dalam sejarah pendidikan dan sains. Kontribusinya dalam ilmu fisika dan matematika tidak dapat disangkal, dan ia menjadi inspirasi bagi banyak generasi ilmuwan dan mahasiswa di seluruh dunia.
Baca juga: Di India, Bayar Biaya Sekolah Hanya dengan Sampah Plastik
Kunjungan Amerika Serikat telah membuka mata Albert Einstein terhadap penderitaan sesama Yahudi, sehingga ia datang untuk lebih merangkul komunitas Yahudi secara mendalam. Pada tahun 1934, Einstein menuliskan esai yang menggambarkan aspek identitas yang paling berarti baginya sebagai seorang Yahudi. Ia menekankan pentingnya pengejaran pengetahuan untuk kepentingan sendiri, cinta akan keadilan yang hampir fanatik, dan keinginan untuk kemerdekaan pribadi. Ciri-ciri tradisi Yahudi itulah yang membuatnya merasa berterima kasih kepada bintang-bintangnya karena ia adalah miliknya.
Negara Israel didirikan pada tahun 1948 dan Chaim Weizmann menjabat sebagai presiden pertama, meskipun peran seremonial tersebut sebenarnya ditawarkan kepada Einstein, yang menolaknya. Einstein menghabiskan sebagian tahun terakhirnya di Princeton, dan menjelang akhir hayatnya ia mengatakan bahwa hubungannya dengan orang-orang Yahudi telah menjadi ikatan manusia terkuatnya.
Sebagai sejarawan, kita dapat melihat bagaimana perjalanan hidup Einstein dan pandangan-pandangannya terhadap identitas Yahudi mempengaruhi pikirannya dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Ia mengembangkan teori relativitas dan kontribusinya pada ilmu fisika telah memberi dampak yang besar pada sejarah pendidikan. Kita dapat merayakan nilai-nilai dan inspirasi yang Einstein bawa bersama dalam perjalanan hidupnya untuk memperkuat kebanggaan akan sejarah Yahudi dan juga mengembangkan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.