Sejarah Yunani Kuno: Sistem Pendidikan Banyak Filsuf Dilahirkan – Sejarah pendidikan Yunani kuno selalu menjadi topik yang menarik perhatian. Hal tersebut bukan tanpa alasan, mengingat banyaknya pemikir dan filsuf brilian yang lahir pada masa tersebut, seperti Plato, Socrates, dan Sophocles. Namun, bagaimana mereka memperoleh pendidikan yang begitu tinggi? Siapa yang mengajari mereka? Adanya kecemerlangan tersebut tentu saja tidak bisa dicapai dengan sistem pendidikan lazim pada masa itu.
Tidak ditemukan bukti yang jelas mengenai sekolah mana pun di Yunani kuno sebelum abad kelima SM. Sebagai alternatif, pendidikan pada masa itu diberikan terutama melalui tutor privat. Namun, hanya segelintir orang Yunani yang mampu memperoleh pendidikan yang baik, bahkan selama abad kelima. Oleh sebab itu, sejarah pendidikan Yunani kuno sangat menarik untuk dipelajari dan menjadi contoh bagi masa kini.
Sejarah Yunani kuno dalam hal pendidikan ku-institute.id menarik untuk dipelajari. Banyak tokoh-tokoh Yunani seperti Pluto, Socrates, dan Sophocles yang menjadi filosof dan pemikir brilian pada masanya. Namun, bagaimana cara mereka belajar dan siapa yang menjadi guru mereka? Pendidikan pada masa Yunani kuno belum terdokumentasi dengan jelas hingga abad ke-5 SM.
Diperkirakan bahwa pendidikan dilakukan melalui pengajaran privat oleh tutor, dan hanya sedikit orang Yunani yang mampu memberikan pendidikan terbaik untuk anak laki-lakinya pada abad ke-5 SM. Penduduk asli Athena mulai mendapatkan pendidikan sejak usia tujuh tahun, namun belum ada informasi pasti mengenai status guru pada masa itu. Kemungkinan besar mereka adalah budak yang tidak memiliki status tinggi. Kurikulum pendidikan mencakup belajar membaca dan menulis, pelatihan fisik, dan mempelajari beberapa alat musik.
Pada masa Yunani kuno, cara belajar menulis adalah dengan menggunakan pena yang disebut stylus pada tablet lilin. Selain itu, mempelajari dan menghafal karya-karya sastra juga menjadi bagian penting dari pendidikan di Yunani. Sejarawan dan filsuf Yunani, Xenophon, mengungkapkan dalam karyanya yang disebut Simposium bahwa ayahnya mendorongnya untuk mempelajari Iliad dan Odyssey dengan sungguh-sungguh, keduanya memiliki total 27.000 baris. Dengan demikian, sejarah pendidikan Yunani kuno menjadi kisah menarik yang patut dipelajari lebih lanjut.
Sejarah menyebutkan bahwa mempelajari cara memainkan alat musik merupakan bagian penting dari pendidikan di Yunani kuno. Kecapi atau kithara menjadi salah satu alat musik yang paling populer pada masa itu, yang serupa dengan gitar saat ini. Meskipun pendidikan pada waktu itu sangat terbatas, sistem pendidikan Athena berhasil mencetak individu brilian seperti Pluto, Socrates, Euripides, Aeschylus, dan Sophocles. Hal ini benar-benar luar biasa mengingat semua kendala yang ada. Tidak hanya mengajarkan matematika atau menggambar, melalui mempelajari alat musik, anak laki-laki diajarkan kedisiplinan dan kepekaan terhadap keindahan. Bagi kita di zaman modern, sejarah pendidikan Yunani memberikan warisan berharga yang patut disyukuri.
Dalam sejarah, terdapat sistem pendidikan yang diterapkan pada anak laki-laki di Yunani Kuno. Pada usia 16 tahun, anak laki-laki dari keluarga kaya dikirim ke pendidikan tinggi untuk mempelajari retorika dan filsafat. Mereka percaya bahwa mata pelajaran ini akan membantu mereka membuat namanya terkenal di masyarakat. Meskipun demikian, meskipun beberapa orang berpendapat bahwa kesuksesan mereka lebih karena kota tempat mereka tinggal daripada sistem pendidikan saat itu. Namun, tetap tidak dapat disangkal bahwa sistem pendidikan Yunani Kuno telah memberikan kontribusi penting dalam sejarah pendidikan.