Kepedulian yang Mendorong Lahirnya Pendidikan Anak Usia Dini Fröbel – Friedrich Wilhelm August Fröbel, seorang tokoh pendidikan dunia berkebangsaan Jerman, percaya bahwa setiap anak adalah pribadi yang unik dan memerlukan tempat yang baik untuk tumbuh kembangnya dalam masyarakat. Fröbel dibesarkan di desa Oberweißbach yang terkenal dengan pengobatan herbal alami, sabun, dan salepnya.

Setelah sekolah di Göttingen dan Berlin pada tahun 1811, Fröbel diduga mendapatkan banyak pencerahan tentang pemikiran-pemikiran pendidikan yang cemerlang. Ia kemudian menjadi guru di Plamannsche Schule di Berlin, sebuah sekolah asrama untuk anak laki-laki, dan menajamkan pemikiran dan pengalamannya dalam melatih kemampuan pedagogis dan patriotiknya. Meskipun perjalanan hidupnya rumit, termasuk terlibat dalam kampanye perlawanan dengan Napoleon, Fröbel terus memperjuangkan pendidikan anak-anak. Sejarah mencatatnya sebagai sosok yang berjasa dalam dunia pendidikan ku-institute.id dengan ide-idenya yang inovatif dan kreatif, terutama di bidang pendidikan anak usia dini.

Setelah terjadinya perang Waterloo dan Kongres Wina, seorang pria bernama Fröbel memilih untuk menjadi asisten di Museum Mineralogi yang dipimpin oleh Christian Samuel Weiss pada tahun 1814-1816. Selama bekerja di sana, ia mempelajari serta membuat katalog kristal mineral. Fröbel semakin memantapkan perantauan intelektualnya saat ia bekerja di Museum Mineralogi. Ia mengatakan bahwa geologi dan kristalografi membuka lingkaran pengetahuan yang lebih luas dan memberikan tujuan yang lebih tinggi bagi penyelidikan, spekulasi, dan usahanya.

Meskipun Fröbel memiliki kemampuan luar biasa dalam kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan sains, ia memilih untuk mendirikan sebuah sekolah. Pada tahun 1816, ia menolak tawaran jabatan profesor di Stockholm dan malah mendirikan Allgemeine Deutsche Erziehungsanstalt (Institut Pendidikan Umum Jerman) di Griesheim dekat Arnstadt di Thuringia. Fröbel juga membuat rencana untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan rakyat (Volkserziehungsanstalt) di Helba pada tahun 1828 dan 1829, meskipun hal itu tidak pernah terwujud.

Dari tahun 1831 hingga 1836, Fröbel kembali tinggal di Swiss dan mendirikan lembaga pendidikan di Wartensee (Lucerne) pada tahun 1831. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi Fröbel, sehingga ia mengabdikan hidupnya untuk mengembangkan pendidikan di Jerman. Sejarah mencatat bahwa Fröbel adalah tokoh penting dalam sejarah pendidikan, dan dedikasinya dalam membangun institusi pendidikan di Jerman masih diakui hingga saat ini.

Di Jerman, sejarah mencatat bahwa Friedrich Froebel telah mendedikasikan dirinya secara eksklusif untuk pendidikan anak prasekolah. Dalam upayanya memperbaiki kualitas pendidikan anak, ia mulai memproduksi bahan bermain untuk anak di Bad Blankenburg. Froebel percaya bahwa pendidikan anak akan sangat menentukan arah kehidupan. Oleh karena itu, ia merancang konsep menarik dan mengarahkan anak sebagai pembelajar yang siap beradaptasi pada masa depannya.

Pada tahun 1837, Froebel mendirikan lembaga pengasuhan, permainan, dan kegiatan untuk anak-anak kecil di Bad Blankenburg. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal kindergarten atau pendidikan anak usia dini. Froebel merancang materi permainan pendidikan yang dikenal sebagai Hadiah Froebel atau Fröbelgaben. Ia juga membuka Anstalt für Kleinkinderpflege, yaitu lembaga pengasuhan anak-anak kecil di Thuringia pada tahun 1837 yang kemudian diberi nama Taman Kanak-kanak pada tahun 1840.

Alih-alih menerapkan pembelajaran formal sebagaimana sekolah pada umumnya, Froebel menempatkan permainan dalam fokus pembelajarannya dan mendorong kreativitas dan spontanitas bagi anak-anak. Froebel menyadari bahwa pada anak usia dini, permainan adalah pembelajaran penting bagi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, pendidikan yang lebih berfokus dengan kurikulumnya, mengarahkan anak kepada pertumbuhan yang ideal. Bagi Froebel, permainan spontan untuk anak dan pola permainan lainnya, pada tahap ini bukanlah hal yang sepele, tetapi sangat serius dan sangat penting, sehingga memengaruhi kehidupan masa depan anak. Dari sejarah tersebut, kita dapat menarik kesimpulan bahwa pendidikan anak usia dini memang memerlukan pendekatan yang berbeda dan Froebel telah memberikan kontribusinya dalam hal tersebut.

Sejarah pendidikan taman kanak-kanak Fröbel mencatat peristiwa tragis pada akhir 1840-an, ketika gerakan demokrasi menjadi sasaran kampanye oleh otoritas Prusia. Akibatnya, pada tahun 1850, negara bagian Jerman melarang pendidikan taman kanak-kanak Fröbel. Namun, para pendukung pemikiran Fröbel tidak menyerah begitu saja. Mereka membentuk ‘gerakan Fröbel’ di Inggris dan menerapkan teori-teori pendidikan anak Fröbel. Gagasannya tentang pentingnya pendidikan usia dini sebagai pondasi masa depan anak disepakati para pendukungnya. Meskipun mengalami rintangan, sejarah pendidikan taman kanak-kanak Fröbel tetap memberikan inspirasi bagi para pengajar untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak.

Baca juga: Jadi Alat Pendidikan di Zaman Dulu Sejarah Permainan Monopoli

Pada tahun 1874, dibentuklah Froebel Society for the Promotion of the Kindergarten System dengan tujuan mempromosikan kerjasama di antara mereka yang terlibat dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Komunitas ini mulai menyebarkan konsep pengetahuan dan praktik mengajar yang efektif, serta mempertahankan standar efisiensi yang tinggi antara guru PAUD dan TK di Inggris. Seiring waktu, konsep pendidikan anak usia dini dan TK terus berkembang dan diterapkan hampir di semua negara, termasuk Indonesia.

Sejarah ini menunjukkan bahwa pemerintah Hindia-Belanda membawa pengaruhnya dari Eropa dan mendirikan Fröbel School untuk anak-anak Belanda di Indonesia. Hingga kini, pendidikan anak usia dini dan TK masih menjadi sistem yang penting dan berkembang di Indonesia. Oleh karena itu, perlu memperhatikan dan meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini dan TK agar dapat mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk masa depan yang lebih baik.